Minggu, 31 Oktober 2010
Jumat, 09 Juli 2010
Menggapai Hidup Berkah
Sekira penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka barokah dari langit dan bumi tapi mereka mendustakan itu maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Mengapa uang yg banyak rumah yg besar istri yg jelita atau suami yg tampan ilmu yg luas tak mengangkat derajat pemiliknya? Malah menghinakannya? bukan kebahagiaan atau ketentraman yg diperoleh melainkan masalah dan malapetaka. Apa sebabnya? sebenar penyebab sederhana sekali yakni bahwa semua itu tak barokah
Selengkapnya download disini
Selasa, 06 Juli 2010
Minggu, 16 Agustus 2009
Mengisi kemerdekaan dengan ilmu
MENGISI KEMERDEKAAN DENGAN ILMU
(Berikut ini saya dapatkan artikel tentang cara mengisi kemerdekaan mungkin dari malaysia, tapi yang terpenting adalah manfaatnya)
MAJLIS-majlis konvokesyen sedang rancak dijalankan di seluruh negara untuk meraikan kejayaan pelajar menamatkan pelajaran di peringkat universiti atau kolej. Berita-berita kejayaan disiarkan dengan harapan dapat membakar semangat para pelajar dan graduan untuk terus memajukan diri.
Persoalannya, adakah proses pembelajaran akan terhenti setakat itu sahaja? Apakah para remaja sedar bahawa ilmu sangat penting bukan sahaja untuk diri mereka sendiri malah dalam mengisi kemerdekaan negara?
Asas Kepentingan Ilmu
Islam menuntut penganutnya supaya berilmu. Turunnya wahyu yang pertama kepada Rasulullah s.a.w mengajak manusia untuk membaca, terus mencari ilmu serta tidak lupa kepada Pencipta yang menciptakan supaya manusia sentiasa bersikap reflektif terhadap kejadian dirinya. (al-Alaq: 1-5). Ilmu adalah penyuluh daripada kegelapan, merdekakan diri daripada apa-apa penjajahan yang membelenggu dan suatu bentuk pertahanan diri dan negara daripada penindasan pihak lain.
Pentingnya ilmu pengetahuan selain daripada suatu bentuk nikmat dan rahmat Allah s.w.t. kepada hamba-hamba-Nya, ialah ia memberi asas kepada terbentuknya sistem diri, keluarga dan masyarakat.
Tanpa ilmu, masyarakat menjadi pincang dan tidak bersistem. Urusan-urusan sosial, ekonomi dan pembangunan sahsiah misalnya, tidak akan dapat diuruskan dengan baik tanpa adanya suatu sistem yang menguruskannya. Maka ilmu menjadi nadi kepada sistem-sistem ini. Menguruskan nikmat-nikmat Tuhan di muka bumi ini bukan sahaja memerlukan ilmu yang dipelajari daripada buku-buku di sekolah dan di universiti tetapi juga memerlukan nilai-nilai yang positif dan baik yang dapat memandu sistem ke arah yang benar dan tidak lari daripada norma-norma agama dan budaya.
Mengurus Ilmu Pengetahuan
* Mengurus amanah yang diberikan dengan baik.
Para remaja harus sedar bahawa menggenggam ijazah bukan sahaja tiket untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, ia juga amanah untuk memajukan diri, keluarga, negara dan umat. Sebagai seorang Muslim, menguruskan pekerjaan yang diberi membawa imej agama Islam itu sendiri.
Setiap pekerja haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya, ikhlas dan tidak melanggar prinsip-prinsip agama, undang-undang dan moral. Apabila amanah dapat diuruskan dengan baik, maka produktiviti akan meningkat dan nikmat kemerdekaan negara dapat diuruskan dengan teratur dan lancar.
* ‘Life-long Learning Process’.
Bagi lepasan universiti atau sekolah, sikap untuk terus belajar haruslah sentiasa ada walau dalam bentuk apa pun. Pekerjaan yang kita lakukan juga menuntut kita untuk sentiasa belajar dan mempertingkatkan kemahiran diri.
Mengaplikasikan apa yang dipelajari di kelas adalah satu bonus tetapi kebanyakan permasalahan memerlukan kita belajar sendiri dan berusaha untuk mengatasinya. Maka remaja seharusnya sentiasa berusaha untuk terus mempertingkatkan diri dan tidak berada selama-lamanya dalam ‘zon selesa’.
* Menggunakan ilmu untuk mempertahankan yang baik dan menolak kemungkaran.
Para remaja harus sedar bahawa ilmu yang baik itu adalah yang memberi manfaat kepada diri sendiri dan orang lain asalkan tidak mengganggu hak-hak orang lain. Ilmu yang baik juga harus dilaksanakan dengan cara yang baik dan tidak menyalahi batas-batas syariah dan undang-undang.
Para remaja harus berilmu untuk membezakan antara yang hak dan yang mungkar serta tidak menyanggupi apa-apa yang salah dan batil di tengah-tengah cabaran globalisasi dan budaya-budaya yang mengelirukan.
* Berusaha Mengajar Orang Lain Tentang Kepentingan Ilmu
Ilmu pengetahuan yang dimiliki tidak seharusnya disimpan sendiri tanpa orang lain mempelajarinya. Langkah mengajarkan dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat adalah perbuatan yang sangat mulia, malah membantu orang lain untuk memerdekakan diri daripada apa yang tidak diketahuinya.
Bak kata pepatah Cina: ‘Berikan seseorang seekor ikan, maka anda memberikannya makanan untuk ketika itu. Ajarkan seseorang menangkap ikan, maka anda membantunya mencari makanan sepanjang hidupnya.’
* Mengenal Diri dan Pencipta
Ilmu juga seharusnya mendekatkan diri kita kepada Allah s.w.t. Ilmu membawa kita ke fitrah iaitu menginsafi kejadian diri dan menyedari akan amanah yang Allah letakkan pada kita sebagai khalifah di muka bumi. Ilmu juga membawa kepada asas keimanan dan ketakwaan dalam diri kita. Oleh itu, ilmu seharusnya membawa kita hampir kepada Pencipta alam ini dan seluruh isinya.
Kesimpulan
Mengisi kemerdekaan bukanlah sesuatu yang mudah namun kita haruslah berusaha untuk mempertingkatkan diri bagi mengangkat martabat diri, keluarga, agama dan negara. Ilmu yang baik dan bermanfaat membawa kepada kebahagiaan dan kesejahteraan yang sejati.
Pencapaian diri dan pengisian negara akan menjadi lebih bermakna apabila warganya berilmu pengetahuan dan hidup di dalam sistem yang benar dan teratur. Apatah lagi dengan hari kemerdekaan yang akan disambut esok, dan menjelangnya bulan Ramadan yang mulia ini, maka ayuh para remaja sekalian, kita tingkatkan ilmu pengetahuan dan tanamkan azam untuk terus memajukan negara Malaysia yang tercinta ini.
* NURUL IZZAH SIDEK ialah graduan kejuruteraan Komunikasi, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Gombak, Kuala Lumpur.
Minggu, 26 Juli 2009
Cerita Duka Menjadi Istri Programmer
Dunia IT sungguh menggilakan, sebelum kalian memutuskan untuk menikah dengan IT Guys pikir dulu deh, karena jangan menyesal kemudian. Makanya perhatikan baik-baik percakapan antara seorang istri dengan suaminya, seorang Software Engineer....alias Programmer Suami: (Pulang telat dari kantor) “Selamat malam sayang, sekarang saya logged in.”Istri: “Apakah kamu bawa oleh-oleh yang aku minta sayang?” Suami: “Bad command or filename.”Istri: “Tapi aku bilangnya dari tadi pagi!” Suami: “Errorneous syntax. Abort?”stri: “Trus, bagaimana tentang beli handphone baru, aku mau minta Black Berrry” Suami: “Variable not found…”Istri: “OK deh, kalo gitu aku minta kartu kreditmu. Aku mau belanja sendiri aja.” Suami: “Sharing Violation. Access denied…”Istri: “Apakah kamu lebih mencintai komputer daripada aku? Atau kamu hanya main-main saja?” Suami: “Too many parameters…”Istri: “Itu kesalahan terbesar kalo saya menikahi orang ‘idiot’sepertimu.” Suami: “Data type mismatch.”Istri: “Kamu tidak berguna.” Suami: “It’s by Default.”Istri: “Bagaimana dengan gajimu?” Suami: “File in use … Try later.”Istri: “Kalo gitu apa posisiku di keluarga ini?” Suami: “Unknown Virus.”Cerita ini hanya Fikti Belaka, persamaan sifat dan karakter tidak terdapat pada semuah programmer,,, klo untuk suami yang baik blog ini bisa di andalkan koq....cieeee,,,[...]
Sabtu, 04 Juli 2009
Perintah copy pada linux
buat kalian yang pernah memegang dos mungkin hal ini hampir sama, hanya
yang membedakan dari sisi bentuk perintahnya saja. tau khan copy itu
apa? Copy adalah memperbanyak file dengan nama yang sama atau dengan
nama yang berbeda.
Untuk perintah copy hanya dengan perintah cp
Bagaimana model basic nya?
#>cp fileasli.txtfilecopy.txt
simple khan..? nah misalnya kita ingin mengcopy file kita di folder
/home/sany/Desktop/sany.rar dan mengcopy dengan nama sophie.rar
#>cp /home/sany/Desktop/sany.rar /home/sany/Desktop/sophie.rar
atau
/home/sany/Desktop #>cp sany.rar sophie.rar
Beda atas sama bawa adalah dimana lokasi saja.
#> -> merupakan lokasinya paling atas
/home/sany/Desktop #> -> Posisinya berada di Folder Desktop
Misalkan ingin mencopy file ke /home/sany/ pada file sany.rar yang ada
di desktop bagaimana caranya ?
/home/sany/Desktop #> cp sany.rar /home/sany/sany.rar
atau
/home/sany/Desktop #> cp sany.rar ../sany.rar
atau
/home/sany/ #> cp Desktop/ .
Catatan
Untuk titik merupakan simbol mau meletakkan file tersebut di folder
dimana kita berada dengan format yang sama. Semoga saja hal ini dapat
membantu.
Minggu, 28 Juni 2009
R I H L A H Antara Kesenangan dan ibadah
Rihlah:
Antara Kesenangan dan ibadah
Apa itu Rihlah
Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang dinamis. Tidak ada sejengkal tanahpun yang tidak ingin dijelajahi oleh manusia. Semua daerah jika memungkinkan ingin dijangkau oleh manusia. Suksesnya perjalanan ruang angkasa ke bulan sebagai tanda kegigih manusia untuk merealisasikan harapannya menjelajahi bumi Allah.
Dalam kacamata Islam bepergian atau rihlah sangat dianjurkan, terutama rihlah yang mengandung ibadah wajib. Rihlah tidak hanya terbatas pada pengertian sempit seperti tamasya atau kunjungan kerja. Tetapi juga meliputi segala gerak atau langkah kita dari satu tempat ke tempat lain yang dibarengi dengan niat ibadah.
Menurut Dr Abdul Hakam Ash-Sha'idi dalam bukunya berjudul Ar-Rihlatu fi Islami, Islam membagi bepergian atau perjalanan dalam lima kelompok:
- Bepergian untuk mencari keselamatan seperti hijrah yaitu keluar dari negara yang penuh bid'ah atau dominasi haram.
- Bepergian untuk tujuan keagamaan seperti menuntut ilmu, menunaikan ibadah haji, jihad di jalan Allah, berziarah ke tempat-tempat mulia, mengunjungi kerabat atau saudara karena Allah, dan bepergian untuk mengambil ibrah atau menegakkan kebenaran dan keadilan.
- Bepergian untuk kemaslahatan duniawi seperti mencari kebutuhan hidup, mencari nafkah.
- Bepergian karena urusan kemasyarakatan seperti menengahi pertikaian, menyampaikan dakwah, bermusyawarah.
- Bepergian untuk kepentingan turisme atau kesenangan semata.
Tujuan Rihlah
Di dunia, dalam kehidupan manusia, Islam selalu menyerukan agar manusia dalam bepergian dan bergerak menghasilkan kebaikan dunia dan akhirat. Dari maksud tersebut, manusia akan mendapatkan nilai plus pada rihlah. Jadi bukan hanya kesenangan saja yang didapat dari rihlah itu tetapi pahala atau ganjaran dari Allah SWT juga akan diraih. Urusan seorang muslim bergerak dan berpindah-pindah untuk mendapatkan rezeki, menuntut ilmu, melaksanakan haji atau umrah, menjenguk kawan, menjenguk orang sakit dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut bernilai ibadah jika tujuan berpergian dalam rangka mencari ridho Allah semata.
Kisah Rihlah di dalam Al Qur`an
Aneka macam rihlah, seperti dikisahkan dalam Al Quran, telah banyak dicontohkan oleh para nabi, rasul dan tokoh-tokoh utama peradaban. Antara seperti:
a. Rihlah Nuh As, Ibrahim As dan Musa As untuk menyelamatkan diri dan ummatnya dari azab atau orang-orang zalim.
"Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri (Syam) yang Kami telah memberkatinya untuk sekalian manusia." (QS. 21:71)
"Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit berhentilah." dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi (Armania) dan dikatakan:"Binasalah orang-orang yang zalim." (QS. 11:44).
"Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hambaku (Bani Israil), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disuruli." (QS. 32:52).
b. Musa As dan Khidir As juga bepergian untuk mencari ilmu pengetahuan dan pemuliaan.
"Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidir melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamlkan penumpangnya? "Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar." (QS.18:71).
c. Sedang rihlah untuk tamasya dicontohkan Zulqarnain dalam rangka tafakur alam.
"Mereka akan bertanya kepadamu tentang Zulqarnain. Katakanlah," Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) Bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai segala sesuatu), maka diapun menempuh suatu jalan. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat Kami berkata " Hai zulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka. Berkata Zulqarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami akan mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhan mengazabnya dengan azab yang amat sangat. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kammi titahkan kepadanya (perintah) yang mudah bagi perintah-perintah kami". Kemudian Dia menempuh jalan (yang lain). Hingga apabila telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah timur) dia mendapatkan matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang dapat melindunginya dari (teriknya) matahari itu. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai diantara dua bukit, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: "Hai Zulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi. maka dapatkah kami memberikan upeti kepadamu supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka. Berilah aku potongan-potongan besi hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah zulqarnain: "Tiuplah (api itu)" hingga apabila besi sudah menjadi (merah seperti) api,diapun berkata: "berilah aku tembaga ( yang mendidih agar kutuangkan ke atas besi panas itu". Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. Zurqarnain berkata:"(Dinding) ini adalah rahmat dari tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar". (QS. 18:98).
Perjalanan para nabi dan kaum shalihin, adalah salah satu rekreasi diniyah yang mengandung banyak ibrah, pelajaran dan hikmah yang mendorong orang untuk terus mencapai dan mengejar kebaikan. Mereka adalah pembawa risalah di mana pun mereka berada dan seluruh risalah mereka itu pun dilakukan semata dengan izin Allah SWT, serta hanya bersandar kepada-Nya.
Etika Rihlah
Islam membekali para penganutnya dengan berbagai etika rihlah. Antara lain bepergian atau perjalanan hendaknya dilakukan dengan:
- niat baik mencari keridhaan Allah SWT.
- ikhlas karena Allah,
- berakhlak mulia,
- berhati-hati dan cermat,
- tidak dicampuri dengan kemaksiatan
- selalu minta pertolongan kepada Allah SWT.
- sesudah bepergian juga setiap muslim disunnahkan untuk shalat sunnah dua rakaat.
Dari Ka`Ab bin Malik r.a. berkata: Biasa Nabi SAW jika tiba dari bepergian mendahulukan masuk ke masjid dan sholat dua raka`at di dalamnya." (HR Bukhary, Muslim).
- sunnah mencari rombongan dan mengangkat seseorang sebagai pemimpin rombongan.
Dari Abu Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: Jika keluar dalam bepergian harus mengangkat salah seorang sebagai pemimpin rombongan." (HR Abu Dawud).
Lalu, agar rihlah berjalan sesuai niat dan membuahkan hasil yang efektif, maka diperlukan persiapan biaya, medis serta pengetahuan daerah yang akan dituju.
Hikmah
Hikmah rihlah bukan hanya menambah ikatan cinta antar anggota masyarakat karena saling kunjung mengunjungi tapi juga memperdalam ketaatan kepada Allah.
Rihlah Ternyata Bukan Sekedar Melepas Lelah
Setiap orang, setiap rumah tangga, setiap keluarga pasti pernah merasakan kejenuhan atas kesibukan dan kerutinan sehari-hari yang dihadapinya. Seorang ibu rumah tangga yang saban hari bergelut dengan kesibukan rumah dan mengurus anak-anaknya. Seorang bapak yang setiap hari bergelut dengan pekerjaan menafkahi anak istrinya. Seorang anak sekolah yang bergelut dengan kesibukan belajarnya, dan sebagainya. Pasti pernah mengalami saat-saat jenuh dan ingin "bebas" dari kerutinan. Pada saat-saat inilah dibutuhkan refreshment baik terhadap jiwa maupun tubuh, refreshment inilah yang disebut rihlah atau rekreasi. Rihlah adalah salah satu cara yang efektif untuk menghemat biaya pengobatan, dan biaya yang dikeluarkan untuk rihlah adalah salah satu investasi yang baik untuk memelihara kesehatan kita. Menurut sebuah data dari lemabaga penelitian kesehatan di California, di Amerika Serikat, tingkat biaya pengobatan bisa dikurangi sampai 20 % melalui program rekreasi dan fitness.
Beberapa keuntungan rihlah
1. Kesehatan jasmani Rihlah bagi seorang muslim bukanlah berorientasi berhura-hura untuk menyenangkan hati belaka. Tetapi rihlah adalah salah satu kiat kita dalam menjaga kesehatan, dan memelihara jasmani agar bisa menjadi seorang muslim yang kuat. Setelah badan kita segar, maka diharapkan kita dapat melanjutkan pekerjaan kita dengan kondisi yang lebih baik, sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan ihsan.
Di saat-saat Rihlah, kita bisa terbebas dari pekerjaan keseharian yang mungkin menimbulkan stres pada tubuh yang berakibat pada ketidak seimbangan hormon dalam tubuh dan berakibat lebih jauh pada melemahnya ketahanan tubuh. Maka dengan rihlah diharapkan kita bisa relaks, dan mengendurkan ketegangan-ketegangan atau stress yang ada, sehingga keseimbangan hormon bisa kembali normal.
Pada saat-saat rihlah, anak-anak bisa bebas bermain dan bergerak yang sangat baik untuk pertumbuhan otot dan tulang-tulang anak.
2. Keuntungan ekonomi Rihlah memang tak selalu harus mengeluarkan biaya untuk ke tempat-tempat pariwisita yang mahal harganya. Akan tetapi untuk mendapatkan suasana baru, acap kali kita dituntut untuk mengeluarkan sedikit uang ke tempat rekreasi misalnya. Dengan pergi ke tempat-tempat rekreasi, tak dapat dipungkiri kita akan mendistribusikan rizki kepada orang-orang yang mencari rizki di sekitar tempat pariwisata. Dan biaya rihlah dapat dipikirkan sebagai biaya preventif dari pengobatan penyakit, yang di masa sekarang makin melambung biayanya. Maka keuntungan secara ekonomi ini, tak hanya dimiliki oleh kita semata tapi pula oleh orang-orang lainnya.
3. Keuntungan terhadap lingkungan dan hubungan antar pribadi
Lewat rihlah pula komunikasi suami istri yang macet karena kesibukan istri mengurus rumah tangga dan anak-anak, dan suami yang sibuk dengan bekerja di luar rumah, dapat terobati. Tak jarang pula lewat rihlah konflik antara orang tua dan anak yang menjelang remaja karena komunikasi yang macet terobati. Suasana berbeda yang dihadirkan saat rihlah, membuat kita bisa bebas mengemukakan perasaan dan ganjalan-ganjalan yang mungkin tak sempat kita komunikasikan kepada suami/istri kita di saat-saat biasa. Mungkin karena kesibukan ataupun kelelahan masing-masing pihak. Segala sumbatan komunikasi antar pihak dapat mencair melalui suasana santai yang dihadirkan saat rihlah.
Rihlah bersama rekan sejawat dan saudara kita sesama muslim pula akan meningkatkan hubungan silaturahmi antar keduanya. Apalagi jika dalam rihlah kita bisa saling bantu membantu untuk mempersiapkan keperluan rihlah, memasak bersama dan sebagainya, tentu akan lebih meningkatkan rasa kerja sama dan ukhuwah di antara kita. 4. Keuntungan psikologi(ruhiah)